Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMIE) mengadakan seminar industri game di The Sunan Hotel, Solo pada Rabu (7/8/2024). Seminar ini diadakan untuk menepis stigma negatif para orang tua dan guru soal game serta mempersiapkan generasi muda menghadapi abad emas Indonesia.
Ketua YMIE ini mengatakan bahwa industri game memiliki potensi yang besar untuk Indonesia. Karena baginya bangsa Indonesia sangat kreatif. Marsudi Wahyu Kusworo juga mengharapkan game karya Indonesia bisa di ekspor ke negara luar. Sehingga bisa menjadi informasi tentang budaya Indonesia. "Industri game ini punya potensi yang sangat besar di Indonesia, karena bangsa Indonesia sangat kreatif, punya ide bermacam-macam. Kalau bisa game yang juga mengekspor budaya bangsa ke luar negeri, sehingga bangsa-bangsa luar tahu budaya Indonesia melalui game," katanya menambahkan.
Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Boni Pudjianto, sangat mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan. Sehingga bisa mendorong inovator untuk menciptakan game yang produktif dan bersifat edukatif.
"Saat ini sebagai informasi, baselinenya empat persen kontribusinya pada produk domestik Bruno (PDB). 2045 target kita ekonomi digital mencapai 19 persen, Artinya gapnya ada 15 persen, tapi itu untuk 20 tahun ke depan," ucap Boni Pudjianto.
Dalam seminar industri game ini, Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMIE) berkolaborasi dengan perusahaan game asal Jepang, Cygames. Perusahaan ini sudah memiliki cabang di China maupun juga negara Korea Selatan. Acara ini dihadiri oleh Ketua Indonesia Esports Association (IESPA), RM Ibnu Riza Pradipto. Juga Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi, dan CEO Nuon Aris Sudewo.