ph:magnifying-glassSearch
mynaui:grid
Logistik

Logistik

Logistik digital melibatkan penggunaan teknologi seperti sistem manajemen gudang, pelacakan pengiriman real-time, dan analisis data untuk mengoptimalkan rantai pasok dan distribusi barang. Ini memungkinkan pengiriman yang lebih cepat, biaya pengiriman yang lebih rendah, dan manajemen inventaris yang lebih efisien.

Live Site
Next Ecosystem

Pendidikan

Next
See All
Related to

Logistik

Digital Economy Dialogue : Social Impact & Adoption in The Digital Economy

Direktorat Jenderal Aptika di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak para pemilik usaha di seluruh Indonesia untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kontribusi digital pada ekonomi Indonesia.


Ekonomi digital menjadi salah satu pilar bagi visi Indonesia Digital tahun 2045. Seiring dengan berkembangnya lanskap teknologi, peranan digital membawa potensi bagi perekonomian negara. Meski begitu, Wamenkominfo mengungkap bahwa angka kontribusi perekonomian digital relatif kecil bagi Indonesia dibandingkan negara-negara maju lainnya.


Potensi ini mengundang Menkominfo untuk mengoptimalisasikan kontribusi digital pada perekonomian Indonesia melalui program-program yang ditawarkan melalui Kick-Off Digital Economy Dialogue: “Social Impact and Adoption in Digital Economy” pada hari Selasa, 27 Maret 2024. Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika, Bonifasius Pudjianto, beranggapan bahwa kerjasama antar pelaku usaha dan Pemerintah yang selaras dapat membawa hasil yang baik pada ekosistem Ekonomi Digital di Indonesia. Pertemuan ini membahas perencanaan program dimana para pelaku usaha bekerjasama dengan pemerintah memajukan sektor-sektor yang berpotensi memajukan perekonomian Indonesia, seperti pada sektor pariwisata, maritim, pertanian, dan logistik.


Hambatan-hambatan dalam ekosistem ekonomi digital yang meliputi sumber daya manusia, persaingan usaha, hingga perlindungan data pribadi, menggerakkan Menkominfo untuk mengadakan forum dalam format dialog, menghadirkan para stakeholder seperti pelaku usaha dan pemerintahan daerah untuk mendiskusikan potensi hingga tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan potensi ekosistem ekonomi digital Indonesia.


Acara ini juga diharapkan dapat menjadi landasan dalam pengembangan inklusivitas ekonomi dgital. Direjen Aptika mengungkap bahwa format dialog ini dapat meningkatkan kesadaran akan kolaborasi atas pertumbuhan ekonomi berbasis digital.


“Kita membawa format dialog bersama pelaku bisnis dan pemerintah daerah, harapannya acara ini dapat menjadi landasan awal untuk kita menuju Indonesia Emas di tahun 2045,” imbuhnya.


Acara ini dilengkapi dengan Talkshow bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Staf Ahli Bidang Teknologi Kementerian Kesehatan, dan President & Co-Founder AMODA sebagai perwakilan Pelaku Usaha.

Transformasi Digital Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Daya Saing di Era Digital

Apa yang Dimaksud dengan Transformasi Digital?


Transformasi digital merupakan proses adopsi teknologi digital ke dalam setiap aspek operasional bisnis atau organisasi. Hal ini mengubah secara mendasar cara organisasi beroperasi dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan pemangku kepentingan.


Melalui penggunaan teknologi seperti otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan analitik data, organisasi dapat menjadi lebih efisien, responsif, dan adaptif terhadap perubahan yang cepat.


Mengapa Akselerasi Transformasi Digital Penting?


Akselerasi transformasi digital memberikan banyak manfaat strategis bagi organisasi, antara lain:


  • Peningkatan Efisiensi Operasional: Dengan otomatisasi dan digitalisasi proses, organisasi dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas secara signifikan.


  • Inovasi yang Berkelanjutan: Transformasi digital mendorong inovasi berkelanjutan dalam produk, layanan, dan model bisnis.


  • Daya Saing yang Lebih Kuat: Organisasi yang beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi memiliki keunggulan kompetitif dalam pasar yang semakin digital.


  • Ketahanan Organisasi: Transformasi digital memungkinkan organisasi untuk lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan dan perubahan pasar yang dinamis.


Area Strategis dalam Transformasi Digital:


1. Pengembangan Kapasitas Digital: Meningkatkan keterampilan digital tenaga kerja untuk mampu memanfaatkan teknologi baru secara efektif.


2. Adopsi Teknologi Canggih: Implementasi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud), dan analitik data untuk mendukung keputusan berbasis data yang lebih baik.


3. Peningkatan Pengalaman Pelanggan: Memberikan layanan yang lebih personal dan efisien melalui integrasi platform digital.


4. Keamanan Siber yang Kuat: Memastikan perlindungan data dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem digital melalui peningkatan keamanan siber.

Ditjen Aptika Kemkominfo Sepakati Perjanjian Kerjasama Dengan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI)

Jakarta, 17 Januari 2024 - Di awal tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) menggandeng Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) dalam memfasilitasi penyediaan, pemanfaatan, dan pengembangan data serta informasi dalam industri teknologi blockchain di Indonesia.  

Dilakukan penandatanganan kerjasama guna pengembangan industri Blockchain yang diwujudkan dengan penyusunan peta ekosistem industri Blockchain di Indonesia dan membangun koordinasi terarah antara KemKominfo dengan Pelaku Usaha yang dinaungi oleh A-B-I. Kegiatan penandatanganan PKS ini dilaksanakan secara langsung di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika. 


“Asosiasi sangat penting menjadi pintu bagi para pelaku industri untuk menyelaraskan kebutuhan industri dalam mendorong percepatan pertumbuhan industri Blockchain di Indonesia. Asosiasi dapat menjadi koordinator dan penghubung antara pemerintah dengan pelaku industri dalam memutakhirkan kondisi terkini industri sehingga pemerintah dapat menyesuaikan kebijakannya,” Ucap Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan.


Melalui kerja sama ini, Kominfo dan A-B-I sepakat untuk mendukung pertumbuhan industri blockchain yang akan direalisasikan melalui penyusunan Peta Ekosistem Industri Teknologi Blockchain di Indonesia dan kajian komprehensif yang bertujuan memberikan wawasan mengenai pangsa pasar domestik, mengidentifikasi kebutuhan pelaku usaha dalam industri, serta memberikan rekomendasi kebijakan dan rencana strategis untuk menjadi pertimbangan pemerintah dalam menyusun ataupun menyempurnakan regulasi.


“Kolaborasi antara A-B-I dengan Kominfo merupakan bukti komitmen untuk mendorong pertumbuhan inovasi melalui lanskap teknologi blockchain di Indonesia. Keterlibatan BINUS University diharapkan dapat memperkuat kredibilitas akademis dan keunggulan penelitian yang mendorong inisiatif ini. Hasil dari upaya kolaboratif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang industri blockchain, tetapi juga memberikan rekomendasi yang dapat diimplementasikan bagi para pemangku kepentingan industri dan pembuat kebijakan. Jumlah pelaku usaha yang terdaftar di OSS memiliki Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) kode 62014 sudah mencapai lebih dari 1700 pelaku usaha yang menjadi salah satu indikator pertumbuhan industri blockchain di Indonesia. “Ucap perwakilan A-B-I. Kerjasama ini juga menegaskan komitmen untuk menempatkan Indonesia sebagai pusat utama pengembangan dan inovasi teknologi blockchain.


Menurut Dirjen Aptika, meningkatnya industri ekosistem Blockchain di Indonesia dinilai bagus untuk pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. “Pertumbuhan jumlah entitas industri bermakna sebagai potensi dan kesempatan bisnis yang dapat diperoleh dari industri blockchain. Hal ini tentu sangat bagus bagi pertumbuhan nilai ekonomi digital Indonesia dan diikuti oleh peningkatan penciptaan peluang kerja bagi banyak talenta Indonesia,” kata Dirjen Aptika 

“Potensi industri blockchain Indonesia masih sangat terbuka untuk berkembang di berbagai sektor tidak hanya terfokus pada industri keuangan saja. Tetapi para pelaku industri lainnya perlu mendapatkan informasi yang tepat tentang bagaimana peta ekosistem industri blockchain ini dapat diimplementasikan. Besar harapan kami, Perjanjian Kerjasama ini akan sangat bermanfaat untuk itu,” tambahnya .


Kemkominfo berharap Melalui kerjasama yang dibangun ini, diharapkan dapat menjadi awal dalam menghasilkan berbagai informasi dan pengetahuan yang menjadi dasar dalam menyusun berbagai program dan kebijakan. Langkah kedepannya Kemkominfo dapat mengantisipasi bentuk kebijakan dan program yang mampu mendukung peningkatan pertumbuhan inovasi berbasis blockchain di Indonesia untuk dapat menjadi industri yang mampu bersaing secara global.

Lokakarya Persiapan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menjadi salah satu agenda pembangunan strategis di sejumlah negara yang dirancang untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Hingga tahun 2018, data dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) melaporkan terdapat kurang lebih 5.400 KEK secara global, 1.800 lebih tinggi dari 1 dekade sebelumnya. Berkaca dari sejumlah negara yang telah menerapkan kebijakan ini, KEK yang berhasil dapat meningkatkan penanaman modal asing hingga menstimulasi tingkat ekspor nasional.


Berkaca dari sejumlah negara yang telah menerapkan kebijakan ini, KEK yang berhasil dapat meningkatkan penanaman modal asing hingga menstimulasi tingkat ekspor nasional. Lokalisasi kegiatan operasional hingga manufaktur juga tidak hanya memberikan sejumlah keuntungan bagi perusahaan-perusahaan seperti berkurangnya biaya produksi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat wilayah sekitar.


Untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, Forum ini memiliki dua pilar utama: Blended Finance dan The Center for Future Knowledge (CFK). CFK fokus pada kemajuan inovasi, penelitian, dan kewirausahaan berbasis transformasi digital yang menggunakan teknologi yang berkelanjutan di Indonesia. Melalui CFK, diharapkan transformasi digital dapat menciptakan peluang pembangunan baru bagi Indonesia. Tata kelola akan menjadi lebih baik dengan menggunakan transformasi digital serta menciptakan iklim investasi yang inovatif di Indonesia.


Kegiatan yang berlangsung di United In Deversity Bali Campus, 4 Mei 2024, dihadiri Dedy Permadi selaku Staff Ahli Menteri Kominfo dan Boni Pudjianto selaku Direktur Ekonomi Digital, memberikan pemaparan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi di WSIS Prizes 2024

(Jenewa, 28/05) – Indonesia kembali menunjukkan keunggulannya di kancah internasional dengan meraih dua penghargaan prestisius di ajang WSIS Prizes yang diadakan di sela-sela WSIS Forum 2024 di Jenewa.

 

Program "JaWara Internet Sehat (Cyberwise Champion)" oleh Perkumpulan Mitra TIK Indonesia (ICT Watch) berhasil menjadi pemenang utama (winner) WSIS Prizes 2024 di bawah Action Line C4 Capacity Building, sementara "BAKTI DNA Ecosystem" oleh BAKTI Kominfo meraih gelar Champion (finalis) di bawah Action Line C1 The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development.

 

"Penghargaan ini merupakan bukti bahwa Indonesia terus bergerak maju dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. JaWara Internet Sehat dan BAKTI DNA Ecosystem adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat menciptakan dampak positif yang signifikan. Kami akan terus mendukung inisiatif-inisiatif seperti ini untuk memastikan semua warga negara mendapatkan manfaat dari transformasi digital." - ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, ketika mewakili Pemerintah Indonesia dalam menerima penghargaan tersebut.

 

“Kami sangat bangga atas pencapaian Indonesia di WSIS Prizes 2024. Perutusan Tetap Republik Indonesia di Jenewa (PTRI Jenewa) akan terus mendukung diplomasi aktif Indonesia pada bidang teknologi digital khususnya dalam kerangka International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa yang mengoordinir WSIS” ungkap Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Febrian A. Ruddyard.

 

Tentang WSIS Prizes

 

World Summit on the Information Society (WSIS) adalah inisiatif global yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk pembangunan berkelanjutan.

 

WSIS Prizes adalah kompetisi yang mengakui proyek-proyek inovatif yang memajukan implementasi WSIS Action Lines, yaitu panduan global untuk pemanfaatan ICT, guna capai Pembangunan berkelanjutan. Ajang WSIS Prizes dikelola bersama oleh ITU, UNESCO, UNDP, dan UNCTAD; dan bermarkas di Sekretariat ITU, Jenewa.

 

Penghargaan WSIS Prizes diberikan kepada proyek capaian TIK sesuai dengan 11 Action Lines WSIS yang ditetapkan Geneva Plan of Action. Seluruh negara berhak mengirimkan proyek TIK nya sesuai dengan Action Lines yang diajukan.

 

Proses seleksi melibatkan penilaian oleh komite juri dan pemungutan suara publik, yang bersama-sama menentukan proyek-proyek paling berdampak dan inovatif. Pada tiap kategori akan dipilih 5 proyek sebagai champion dan dipilih 1 proyek terbaik diantaranya untuk mendapatkan gelar winner.

 

Pada WSIS Prizes tahun-tahun sebelumnya, Indonesia telah meraih beberapa penghargaan, termasuk pengakuan atas program-program inovatif di bidang inklusi digital dan pengembangan kapasitas. Di tahun 2023, Indonesia peroleh 4 (empat) penghargaan kategori Champion – namun belum berhasil peroleh penghargaan winner. Sementara di tahun 2022 dan 2021, Indonesia berhasil peroleh kategori winner dan champion. 

Diskusi Kecerdasan Buatan Dan Teknologi Maju Di WSIS 2024

Dalam rangkaian kegiatan WSIS, Direktur Ekonomi Digital Boni Pudjianto PhD, menjadi panelis diskusi dengan tema “Tackling AI Challenges: Multi-stakeholder collaboration for corporate accountability on ethical AI”


Isu yang dibahas adalah kecerdasan buatan, di mana AI dapat menimbulkan berbagai isu positif dan negatif. Oleh karena itu, diskusi ini fokus pada kecerdasan buatan dan teknologi maju, persilangan antara inovasi dan hak asasi manusia yang memberikan peluang baru dan tantangan yang kompleks.


Profesional yang dinamis dan berpengetahuan luas dalam menangani kekhawatiran hak asasi manusia terkait teknologi canggih, serta kemampuan untuk berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk investor internasional, masyarakat sipil, dan organisasi pemerintah, untuk mempromosikan penggunaan AI yang etis.


Kemampuan untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam kerangka hukum, memperjuangkan kebijakan yang kuat, serta berpengalaman dalam mengorganisir dan memimpin diskusi tentang isu-isu regulasi dan etika. Dengan fokus yang kuat dalam membangun kerjasama dan kapasitas di antara organisasi masyarakat sipil juga ditonjolkan dengan baik.

Multi Stakeholder Forum Indonesia Digital Ecosystem Assessment (IDEA)

Sektor bisnis pesisir menjadi penggerak penting dalam kemajuan sosial-ekonomi dan peluang kerja secara global. Di Indonesia, bisnis pesisir erat terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam, baik di daratan maupun di laut. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki lautan luas yang penuh dengan kehidupan laut yang beragam, menjadi rumah bagi 76% spesies karang dan 37% spesies ikan karang global (UNDP, 2016). Kelimpahan ini menyajikan peluang signifikan bagi Indonesia untuk mengintegrasikan bisnis pesisir dengan sektor kelautan, yang dikenal sebagai ekonomi biru.


Sebagai strategi untuk pulih dari pandemi, pemerintah telah memprioritaskan transformasi digital untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pesisir. Sebagai bagian dari inisiatif-inisiatif ini, terdapat penekanan khusus pada membantu bisnis pesisir dalam merangkul teknologi digital. Melalui berbagai inisiatif, tujuannya adalah memberdayakan bisnis-bisnis ini untuk memanfaatkan platform digital secara efisien. Pendekatan strategis ini melibatkan peningkatan infrastruktur digital, promosi literasi digital, dan pemahaman konteks sosial-budaya untuk memastikan adopsi yang berhasil dari alat-alat digital.


Kajian Indonesia Digital Ecosystem Assessment (IDEA) merupakan langkah awal yang penting untuk memahami dinamika bisnis pesisir berbasis masyarakat, ekonomi biru, infrastruktur digital, literasi, dan nuansa sosial budaya. Dengan berfokus pada inklusivitas gender, IDEA berupaya untuk meningkatkan dukungan terhadap bisnis pesisir berbasis masyarakat dan ekonomi biru untuk memastikan mata pencaharian berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat local

Inisiatif Kerja Sama Bilateral Indonesia dan Singapura Bertujuan Untuk Memperkuat ICT

Indonesia-Singapura Information and Communication Joint Committee Programme (ICJC) adalah sebuah inisiatif kerja sama bilateral antara Indonesia dan Singapura yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Kegiatan ini diselenggarakan langsung pada tanggal di Singapura


Tujuan ICJC bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, memperkuat kebijakan dan regulasi, serta mempromosikan inovasi dan transformasi digital di kedua negara.


Dalam kegiatan nya bidang kerja sama program yang didiskusikan mencakup berbagai bidang seperti keamanan siber, smart city, e-government, serta pengembangan infrastruktur dan layanan ICT. 


Beberapa aktivitas dalam program ICJC meliputi pertukaran pengetahuan dan teknologi, pelatihan bersama, seminar, dan workshop. Selain itu, ada juga proyek-proyek kolaboratif yang dilakukan untuk mengatasi tantangan bersama di bidang ICT.


Manfaat dari kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti peningkatan kapasitas dan kapabilitas ICT di kedua negara, pertumbuhan ekonomi melalui inovasi digital, serta penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura.


Indonesia dan Singapura menunjukkan komitmen yang kuat untuk terus memperluas dan memperdalam kerja sama di bidang ICT, dengan fokus pada isu-isu strategis dan tren teknologi terkini.


Pertemuan Rutin ICJC akan dilakukan secara secara rutin untuk membahas perkembangan, tantangan, dan peluang baru dalam kerja sama ICT. Ini juga menjadi platform untuk merumuskan rencana dan strategi bersama ke depan.

Proses Digitalisasi Tidak Hanya Sekadar Mengikuti Tren Tetapi Merupakan Upaya Strategis

Dalam dunia bisnis yang semakin terhubung secara digital, transformasi digital telah menjadi kebutuhan mendesak bagi seluruh pelaku usaha. Proses digitalisasi ini tidak hanya sekadar mengikuti tren, tetapi merupakan upaya strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan pasar. Panduan ini dirancang untuk membantu memahami langkah-langkah yang perlu diambil dalam memanfaatkan teknologi digital guna mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.


Mengapa Transformasi Digital Penting bagi Pelaku Usaha ?


Sebagai salah satu pilar utama ekonomi Indonesia, Pelaku Usaha sering kali menghadapi tantangan seperti terbatasnya sumber daya dan akses pasar yang lebih kecil. Transformasi digital dapat membantu mengatasi tantangan ini melalui:


• Peningkatan Efisiensi Operasional: Penggunaan teknologi digital, seperti otomatisasi, dapat mengurangi beban kerja manual dan mempercepat proses bisnis.


• Ekspansi Pasar melalui Pemasaran Digital: Melalui strategi pemasaran digital, para pelaku usaha dapat menjangkau pelanggan baru tanpa batasan geografis.


• Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Teknologi digital memungkinkan pengumpulan dan analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis.


Panduan Tahapan Transformasi Digital untuk para Pelaku Usaha :


1. Digitalisasi Proses Bisnis

• Langkah pertama adalah mengadopsi perangkat lunak manajemen bisnis, seperti sistem akuntansi berbasis cloud atau aplikasi manajemen persediaan. Teknologi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan manajemen sumber daya.


2. Strategi Pemasaran Digital

• Membuat kehadiran digital melalui website dan media sosial sangat penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan strategi pemasaran digital yang tepat, seperti optimasi mesin pencari (SEO) dan kampanye iklan berbayar, Para Pelaku Usaha dapat meningkatkan visibilitas mereka di dunia online.


3. Penerapan E-commerce dan Pembayaran Digital

• Mengintegrasikan e-commerce ke dalam bisnis memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi secara online dengan mudah. Selain itu, menawarkan berbagai metode pembayaran digital dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam berbelanja.


4. Pemanfaatan Data untuk Pengambilan Keputusan

• Dengan menganalisis data pelanggan, para Pelaku Usaha dapat mengidentifikasi tren, preferensi, dan kebutuhan pelanggan, sehingga dapat menyesuaikan produk dan layanan mereka dengan lebih tepat sasaran.


5. Pengembangan Keterampilan Digital

• Investasi dalam pelatihan keterampilan digital bagi pemilik bisnis dan karyawan sangat penting. Keterampilan ini mencakup manajemen media sosial, penggunaan perangkat lunak manajemen bisnis, dan analisis data untuk mendukung transformasi digital yang efektif.

Kominfo Melalui Direktorat Ekonomi Digital Sektor Logistik Melakukan Pemanfaatan Solusi Cold Chain

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Ekonomi Digital sebagai pendorong adopsi teknologi digital untuk sektor logistik, memperkenalkan Teknologi Cold Chain Logistics melalui solusi cold chain delivery. Dengan memanfaatkan teknologi digital, Kemkominfo mendorong optimasi pengiriman barang yang memerlukan perhatian khusus terhadap kondisi suhu dan kelembaban. Teknologi ini diharapkan dapat mendorong efisiensi dan meningkatkan keandalan rantai pasok.


Solusi Cold Chain Logistics menjadi kunci utama dalam mengelola barang-barang sensitif terhadap suhu, seperti produk segar, daging, susu, dan obat-obatan. Dengan adopsi teknologi digital yang terdepan, sektor logistik dipacu untuk mempercepat transformasi digitalnya. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kehandalan pengiriman, tetapi juga membuka peluang baru dalam ekonomi digital.


Ir. Rachmat Taufik Garsadi, M.Si selaku Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Prov. Jabar mengungkapkan “ Khusus untuk UMKM di Jawa Barat ini merupakan yang terbanyak di Indonesia, dilihat dari jumlah investasi selama 5 tahun berturut-turut Jawa Barat menjadi yang tertinggi di Indonesia.”


Dengan banyak jumlah UMKM di daerah Jawa Barat membuka peluang dan solusi agar daerah luar Jawa Barat dapat merasakan hasil dari UMKM dengan solusi Cold Chain Logistics.


Diki Rukmana selaku Ketua Tim Transformasi Digital Pertanian, Maritim dan Logistik menyampaikan, “ Dengan adanya cold chain dapat membeli makan dari tempat lain atau daerah lain kurang dari 24 jam dan makanan yang diterima masih dalam keadaan fresh, hal tersebut yang diharapkan dapat membantu teman-teman di UMKM dalam solusi logistik, tidak hanya dapat berjualan di daerah Jawa Barat melainkan ke daerah lain dengan solusi digital seperti ini yang dapat membantu kegiatan logistik.“


Kegiatan Adopsi Teknologi Digital Logistik : Solusi Cold Chain Logistics dihadiri 135 peserta yang terdiri dari pelaku usaha, Untuk mendukung aktivitas logistik UMKM dalam menjalankan usahanya.

streamline:wheelchair-1
Disability
Ekonomi Digital mendorong transformasi digital sektor-sektor strategis untuk menjadi gamechanger dan katalis ekonomi digital Indonesia.