Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program berkelanjutan pemerintah untuk memodernisasi sektor pertanian Indonesia guna beradaptasi dalam menghadapi tantangan global dan perubahan iklim. Teknologi digital secara keseluruhan jika diterapkan secara efektif dan presisi akan berdampak meningkatkan aspek efisiensi dan keberlanjutan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan perlindungan lingkungan.
Teknologi pertanian telah berperan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha tani komoditas pangan di negara-negara maju dan negara berkembang termasuk Indonesia. Kegiatan sarasehan ini merupakan pendampingan dalam mendukung pemanfaatan teknologi digital serktor pertanian guna meningkatkan adopsi teknologi digital.
Adanya adopsi teknologi digital pertanian melalui penggunaan alat sensor tanah canggih, memungkinkan petani untuk membuat keputusan berbasis data yang lebih akurat dan menyesuaikan strategi pengelolaan tanah serta pemupukan secara efisien. Alat ini memantau kondisi tanah secara real-time dengan mengukur tujuh parameter utama: suhu tanah, kadar nitrogen, fosfor, kalium, keasaman/pH, kadar air, dan konduktivitas listrik. Data yang dikumpulkan oleh sensor ini terintegrasi dengan aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone, memberikan petani akses mudah dan langsung ke informasi penting mengenai kondisi tanah mereka.