(01/07/2024) Penyelenggaraan kegiatan sarasehan bertajuk "Peningkatan Adopsi Teknologi Digital Pertanian I: Good Agriculture Practice (GAP)" di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong adopsi teknologi digital dalam sektor pertanian, yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penerapan teknologi pertanian terus berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat seiring dengan pertambahan populasi manusia.
Penggunaan teknologi pertanian modern telah terbukti meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai negara, baik maju maupun berkembang, termasuk Indonesia. Sarasehan ini bertujuan memberikan pendampingan kepada para petani agar mereka dapat memanfaatkan teknologi digital dengan lebih baik. Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat adopsi metode pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan, terutama dalam budidaya hortikultura komoditas bawang merah.
Sebanyak 40 peserta yang hadir dalam kegiatan ini merupakan perwakilan dari enam kelompok tani di Desa Parangtritis, yakni kelompok tani Ngudi Makmur Samiran, Tirto Asih Bungkus, Ngudi Mulyo Sono, Bekti Pertiwi Depok, Sidodadi Duwuran, dan Rowocilik. Melalui pendampingan ini, mereka diajarkan berbagai manfaat teknologi pertanian digital, salah satunya adalah kemampuan memantau kesehatan tanaman secara real-time.
Dengan menggunakan teknologi, petani dapat mendeteksi permasalahan seperti serangan hama atau penyakit pada tahap awal, sehingga memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan tepat. Langkah ini dapat membantu mengurangi penggunaan pestisida berbasis kimia dan menjaga kesehatan tanaman secara keseluruhan. Di samping itu, teknologi juga mempermudah pengelolaan lahan dan hasil panen, serta meningkatkan kualitas produk pertanian yang dihasilkan.
Dalam kesempatan yang sama, dr Intan Widayati, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan mengapresiasi terpilihnya Kabupaten Bogor untuk menjadi lokus program Adopsi Teknologi Digital Sektor Kesehatan oleh Direktorat Ekonomi Digital Kemkominfo. Adapun peserta program Adopsi Teknologi Digital Sektor Kesehatan terdiri dari bidan 6 (enam) Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Bogor yaitu Puskesmas Ciawi, Puskesmas Ciseeng, Puskesmas Cirimekar, Puskesmas Klapanunggal, Puskesmas Tajurhalang dan Puskesmas Leuwiliang. Serta dokter spesialis kandungan dan bidan pelayanan PONEK (obstetri neonatal emergensi komprehensif) RSUD Ciawi.
Teknologi pertanian telah berperan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha tani komoditas pangan di negara-negara maju dan negara berkembang termasuk Indonesia. Kegiatan sarasehan ini merupakan pendampingan dalam mendukung pemanfaatan teknologi digital serktor pertanian guna meningkatkan adopsi teknologi digital.
Solusi Cold Chain Logistics menjadi kunci utama dalam mengelola barang-barang sensitif terhadap suhu, seperti produk segar, daging, susu, dan obat-obatan. Dengan adopsi teknologi digital yang terdepan, sektor logistik dipacu untuk mempercepat transformasi digitalnya. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kehandalan pengiriman, tetapi juga membuka peluang baru dalam ekonomi digital.
IGDX tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas dan keahlian sumber daya manusia (SDM) industri gim, tetapi juga menyediakan wadah penyedia lowongan pekerjaan yang berfokus pada bidang pengembangan gim, yakni IGDX Career. Program ini bertujuan untuk menyediakan platform terpusat bagi Perusahaan yang berkaitan dengan bidang gim untuk menigklankan lowongan pekerjaan, melakukan proses penerimaan lamaran, dan wawancara, guna menjaring SDM yang berkualitas.
Pemanfaatan Teknologi Digital Sensor Tanah Portabel berfungsi untuk membantu dan memantau kondisi tanah secara real time, selain itu juga dapat memberikan data yang akurat guna menentukan tindakan yang tepat dalam perawatan tanaman. Inovasi ini terintegrasi dengan sistem penyiraman sprinkler otomatis yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi lingkungan pertanian secara presisi dan memberikan rekomendasi tindakan pengairan sesuai kebutuhan.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program berkelanjutan pemerintah untuk memodernisasi sektor pertanian Indonesia guna beradaptasi dalam menghadapi tantangan global dan perubahan iklim. Teknologi digital secara keseluruhan jika diterapkan secara efektif dan presisi akan berdampak meningkatkan aspek efisiensi dan keberlanjutan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan perlindungan lingkungan.
Adanya adopsi teknologi digital pertanian melalui penggunaan alat sensor tanah canggih, memungkinkan petani untuk membuat keputusan berbasis data yang lebih akurat dan menyesuaikan strategi pengelolaan tanah serta pemupukan secara efisien. Alat ini memantau kondisi tanah secara real-time dengan mengukur tujuh parameter utama: suhu tanah, kadar nitrogen, fosfor, kalium, keasaman/pH, kadar air, dan konduktivitas listrik. Data yang dikumpulkan oleh sensor ini terintegrasi dengan aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone, memberikan petani akses mudah dan langsung ke informasi penting mengenai kondisi tanah mereka.