(Jenewa, 28/05) – Indonesia kembali menunjukkan keunggulannya di kancah internasional dengan meraih dua penghargaan prestisius di ajang WSIS Prizes yang diadakan di sela-sela WSIS Forum 2024 di Jenewa.
Program "JaWara Internet Sehat (Cyberwise Champion)" oleh Perkumpulan Mitra TIK Indonesia (ICT Watch) berhasil menjadi pemenang utama (winner) WSIS Prizes 2024 di bawah Action Line C4 Capacity Building, sementara "BAKTI DNA Ecosystem" oleh BAKTI Kominfo meraih gelar Champion (finalis) di bawah Action Line C1 The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development.
"Penghargaan ini merupakan bukti bahwa Indonesia terus bergerak maju dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. JaWara Internet Sehat dan BAKTI DNA Ecosystem adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat menciptakan dampak positif yang signifikan. Kami akan terus mendukung inisiatif-inisiatif seperti ini untuk memastikan semua warga negara mendapatkan manfaat dari transformasi digital." - ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, ketika mewakili Pemerintah Indonesia dalam menerima penghargaan tersebut.
“Kami sangat bangga atas pencapaian Indonesia di WSIS Prizes 2024. Perutusan Tetap Republik Indonesia di Jenewa (PTRI Jenewa) akan terus mendukung diplomasi aktif Indonesia pada bidang teknologi digital khususnya dalam kerangka International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa yang mengoordinir WSIS” ungkap Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Febrian A. Ruddyard.
Tentang WSIS Prizes
World Summit on the Information Society (WSIS) adalah inisiatif global yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk pembangunan berkelanjutan.
WSIS Prizes adalah kompetisi yang mengakui proyek-proyek inovatif yang memajukan implementasi WSIS Action Lines, yaitu panduan global untuk pemanfaatan ICT, guna capai Pembangunan berkelanjutan. Ajang WSIS Prizes dikelola bersama oleh ITU, UNESCO, UNDP, dan UNCTAD; dan bermarkas di Sekretariat ITU, Jenewa.
Penghargaan WSIS Prizes diberikan kepada proyek capaian TIK sesuai dengan 11 Action Lines WSIS yang ditetapkan Geneva Plan of Action. Seluruh negara berhak mengirimkan proyek TIK nya sesuai dengan Action Lines yang diajukan.
Proses seleksi melibatkan penilaian oleh komite juri dan pemungutan suara publik, yang bersama-sama menentukan proyek-proyek paling berdampak dan inovatif. Pada tiap kategori akan dipilih 5 proyek sebagai champion dan dipilih 1 proyek terbaik diantaranya untuk mendapatkan gelar winner.
Pada WSIS Prizes tahun-tahun sebelumnya, Indonesia telah meraih beberapa penghargaan, termasuk pengakuan atas program-program inovatif di bidang inklusi digital dan pengembangan kapasitas. Di tahun 2023, Indonesia peroleh 4 (empat) penghargaan kategori Champion – namun belum berhasil peroleh penghargaan winner. Sementara di tahun 2022 dan 2021, Indonesia berhasil peroleh kategori winner dan champion.